twitter



Dia menulis dan selalu menulis. Entah apa yang dia tulis di buku itu. Buku bersampul biru dengan gambar sepasang sayap yang merekah lebar. Gadis pendiam itu selalu menulis dalam kesendiriannya. Laura namanya. Gadis berkacamata yang berambut panjang dan hitam itu termasuk dalam golongan anak pintar. Rambutnya tidak terurai bebas karena selalu terikat oleh pita rambutnya yang lucu dan terlalu lucu untuk dipakai gadis kelas 3 Sma. Dia jarang bergaul dengan teman-teman satu kelasnya. Laura lebih banyak berdiam dari pada berbicara yang tidak penting. Kegemarannya adalah menulis dan membaca buku. Dia selalu menulis kejadian setiap hari ke dalam buku diary nya. Perpustakaan adalah tempat yang selalu di tujunya bila istirahat. Teman-teman sekelasnya selalu membicarakan hidupnya yang sunyi sepi.
Pada saat terdengar bunyi Teng…teng..teng.. bel pulang berbunyi. Tiba-tiba serang anak laki-laki mendatangi Laura dan menarik tangannya. Di namanya. Laki-laki yang tinggi, putih, keren dan anak terppuler di sekolahannya itu mengajak Laura pulang bersama. Sikap Dio membuat membuat Laura terkejut dan bertannya-tanya “Mengapa anak nakal yang banyak teman seperti Di mengajakku pulang bersama?”, taya Laura dalam hati. Karena selama 3 tahun seklah di sini tak pernah sekalipun berbicara bersama Dio, dan mereka tidak pernah kenal dekat. Akhirnya Laura pun pulang bersama Dio, akan tetapi Di tidak langsung mengajak Laura pulang, tapi berhenti di sebuah bukit hijau dekat kota sejuknya. Laura pun merasa senang kerena Selma ini tidak ada temannya yang mau berteman baik dengannya. Tapi Laura tidak menyangka bahwa ada temannya yang mau berteman dengannyayaitu Di, siswa yang terbilang nakal dan popular di sekolah.Di bukit itu Dio membujuk Laura agar menunjukkan apa yang di tulisnya tadi. Tetapi Laura malah meneteskan air matanya. Tiba-tiba Dio memeluk tubuh Laura dan membelai rambutnya. Suasana hening yang di saksikan mentari di balik bukit itu terlalu romantis untuk dua orang anak SMA yang belum pernah menjadi teman bahkan kekasih. Akhirnya Laura menunjukkan buku kesayangannya itu dan menjelaskan bahwa di dalam tulisan itu terdapat isi hati Laura kepada seseorang dan juga impian Laura yang ingin bebas. Ternyata itu bukan sekedar tulisan, tapi sebuah lirik lagu yang di buat oleh Laura sendiri untuk Dio, dan impiannya. Ternyata selama ini Laura menyukai Dio.

Dio pun menyuruh Laura untuk menyanyikan lirik lagu tersebut. Dan Laura pun membuka mulutnya dan menyanyikannya dengan meneteskan air mata. Dio sangat terkejut, terpana, dan terbata ketika mendengar suara emas yang dikeluarkan Laura dari mulutnya. Dio pun menarik tangan Laura dan menunjukkan sesuatu. Hah!!! Ruangan itu membuat Laura terkejut. Ruangan yang di bilang Dio ruang rahasiannya itu penuh dengan gitar-gitar yang beraneka ragam bentuknya. Ternyata Dio juga suka musik, sama dengan Laura. Padahal selama ini Dio tidak pernah mengikuti acara band-band yang di adakan di sekolah. Keluarga penyebabnya. Mereka berdua berbeda tetapi memiliki sikap keluarga yang sama. Orang tua mereka berdua menolak untuk menjadikan anaknya musisi yang professional. Padahal impin mereka berdua adalah menjadi musisi terkenal dan professional. Sejak kecil Laura senang sekali bernyanyi dan ber cita-cita menjadi musisi begitu pula Dio yang sejak kecil jago memainkan gitar dengan indah.
Setelah lulus dari SMA tanpa di sangka mereka berdua kabur ke Jakarta untuk menggapai impiannya. Sesampai disana Dio mengubah penampilan Laura yang dulunya gadis berkaca mata menjadi gadis cantik dan keren. Kacamatanya tak lagi di pakainya karena Laura telah menggunakan soft lensa. Kedatangan mereka ke Jakarta pun tidak sia-sia. Produser rekaman pun menerima kehadiran mereka dan menyuruh mereka untuk rekaman. Laura dan Di pun sangat gembira karena impiannya selama ini sudah terwujud. 2 minggu pun berlalu Dio dan Laura berada di Jakarta. Saat pagi hari ketika Laura dan Dio yang siap-siap di kosannya untuk pergi ke tempat rekaman. Tiba-tiba ada bunyi tokk..tok…tok….”permisi apa benar ini saudari Laura dan saudara Dio?” tannya dua orang polisi. Laura dan Dio pun bingung dengan kedatangan plisi tersebut ke kosannya ternyata polisi itu menjemput merka, karena orang tua mereka telah menunggu di kantor polsi. “berantakan semuannya!!” kata Dio kesal, karena tidak jadi rekaman.
Tak di sangka orang tua mereka meridukan mereka dan tidak akan melarang mereka untuk menggapai impiannya menjadi seorang musisi. Laura pun memeluk kedua oarang tuannya, sedangkan Dio hannya memeluk ibunya karena orang tua Dio telah bercerai 2 tahun lalu, dan Dio tinggal bersama ibunya. Maka dari itu, Dio nakal karena keluarganya yang tidak utuh lagi dan di tambah ibunya yang mrnikah lagi. Setelah kedua orang tua mereka mempersetujui yang di inginkannya. Mereka pun menjadi musisi terkenal dan professional. Setelah dua tahun mereka bersama untuk menyanyi dan akhirnya Laura dan Dio menikah. Dan hidup bahagia. Tapi seminggu setelah hari pernikahannya Laura tertidur pulas untuk selama lamanya. Laura meninggal karena Laura memiliki penyakit kanker yang parah. Laura menyimpan rahasia ini seorang diri. Dio pun sangat terpukul dengan kepergian Laura. Orang tua Laura telah mengiklaskan kepergian Laura, karena mereka telah berhasil mewujudkan keinginan dan impiannya

0 komentar:

Posting Komentar

Winnie The Pooh Glitter